Banjir
yang terjadi di Kabupaten Jepara sudah mulai surut, Minggu (26/1). Dari
sebelumnya ada tujuh kecamatan, sekarang tinggal tersisa satu desa,
yakni Desa Batukali Kecamatan Kalinymatan. Pengungsi dari desa tersebut
sebanyak 1.038 jiwa yang masih terus dipasok bantuan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara.
Kepala Harian BPBD Jepara Lulus Suprayetno mengatakan, ketinggian banjir di Desa Batukali masih sekitar dua meter. Dengan kondisi itu, penyaluran bantuan masih terus dilakukan hingga air surut total. ’’Hari ini (Minggu 26/1, Red) desa yang sudah ada perkembangan bebas banjir adalah di Paren dan Tigojuru Kecamatan Mayong,’’ ucapnya.
Dengan sudah surutnya banjir di Jepara, BPBD akan melakukan beberapa langkah lanjutan. Salah satunya adalah pendataan ulang peristiwa bencana yang terjadi di Bumi Kartini. Itu perlu untuk akurasi data sekaligus penanganan lanjutan. ’’Selain itu, kami juga masih akan mengupayakan bantuan untuk jaminan hidup kepad para korban bencana banjir,’’ jelasnya.
BPBD, kata Lulus, juga akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara untuk mengecek dan mengobati korban banjir yang terkena penyakit. Beberapa penyakit yang biasanya dialami saat adanya banjir adalah penyakit kulit. ’’Biasanya ada kader kesehatan di tiap kecamatan akan bergerak untuk melayani korban banjir,’’ terangnya.
Turun hujan
Selain memperhatikan pengungsi Jepara, Lulus juga menginformasikan masih ada 1.430 jiwa pengungsi dari Desa Kedung Karang, Wedung, Demak. Para pengungsi itu ditempatkan di pasar Ngabul baru yang belum ditempati pedagang. ’’Rencananya besok (hari ini, Red) akan dipulangkan ke Demak,’’ tuturnya.
Meski dalam dua hari terkahir intensitas hujan berkurang, Lulus mengingatkan, ancaman bencana banjir masih belum berakhir. Sebab, musim hujan belum tuntas. Dia mengingatkan kepada masyarakat ketika turun hujan selama empat jam berturut-turut dan dengan intensitas tinggi untuk langsung ancang-ancang mengungsi.
’’Ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika turun hujan lebat lagi. Pertama, masyarakat diharapkan mengamankan barang berharga yang dimiliki. Kedua, menyiapkan tempat tujuan penyelamatan, dan ketiga menyiapkan logistik minimal untuk kebutuhan selama tiga hari,’’ urainya
Kepala Harian BPBD Jepara Lulus Suprayetno mengatakan, ketinggian banjir di Desa Batukali masih sekitar dua meter. Dengan kondisi itu, penyaluran bantuan masih terus dilakukan hingga air surut total. ’’Hari ini (Minggu 26/1, Red) desa yang sudah ada perkembangan bebas banjir adalah di Paren dan Tigojuru Kecamatan Mayong,’’ ucapnya.
Dengan sudah surutnya banjir di Jepara, BPBD akan melakukan beberapa langkah lanjutan. Salah satunya adalah pendataan ulang peristiwa bencana yang terjadi di Bumi Kartini. Itu perlu untuk akurasi data sekaligus penanganan lanjutan. ’’Selain itu, kami juga masih akan mengupayakan bantuan untuk jaminan hidup kepad para korban bencana banjir,’’ jelasnya.
BPBD, kata Lulus, juga akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara untuk mengecek dan mengobati korban banjir yang terkena penyakit. Beberapa penyakit yang biasanya dialami saat adanya banjir adalah penyakit kulit. ’’Biasanya ada kader kesehatan di tiap kecamatan akan bergerak untuk melayani korban banjir,’’ terangnya.
Turun hujan
Selain memperhatikan pengungsi Jepara, Lulus juga menginformasikan masih ada 1.430 jiwa pengungsi dari Desa Kedung Karang, Wedung, Demak. Para pengungsi itu ditempatkan di pasar Ngabul baru yang belum ditempati pedagang. ’’Rencananya besok (hari ini, Red) akan dipulangkan ke Demak,’’ tuturnya.
Meski dalam dua hari terkahir intensitas hujan berkurang, Lulus mengingatkan, ancaman bencana banjir masih belum berakhir. Sebab, musim hujan belum tuntas. Dia mengingatkan kepada masyarakat ketika turun hujan selama empat jam berturut-turut dan dengan intensitas tinggi untuk langsung ancang-ancang mengungsi.
’’Ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika turun hujan lebat lagi. Pertama, masyarakat diharapkan mengamankan barang berharga yang dimiliki. Kedua, menyiapkan tempat tujuan penyelamatan, dan ketiga menyiapkan logistik minimal untuk kebutuhan selama tiga hari,’’ urainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar